Day 48 : Belajar tanggung jawab


Hari ini terasa sedikit berbeda dari hari-hari sebelumnya. Saya memiliki jadwal latihan pagi di Cikarang, jadi saya harus izin untuk datang siang ke kantor. Izin tersebut sudah saya sampaikan kepada Mas Ridwan, Mas Andes, dan Mang Fandi sejak malam sebelumnya agar tidak terkesan mendadak. Latihan dijadwalkan dimulai pukul 08.00, sehingga setelah melaksanakan sholat Subuh, saya masih punya cukup waktu.

Melihat waktu luang ini, saya sempat berpikir: daripada hanya tiduran atau sekadar scroll TikTok, lebih baik saya mengerjakan sesuatu yang bermanfaat. Karena saya akan masuk siang, waktu di kantor tentu lebih terbatas. Maka, saya memutuskan untuk mengerjakan tugas yang bisa diselesaikan di rumah. Saya membuka aplikasi Duolingo dan belajar bahasa Inggris untuk menambah kemampuan saya. Dengan cara ini, saat tiba di kantor nanti, saya bisa langsung fokus pada tugas lainnya tanpa harus terburu-buru.

Pukul 07.00, saya pun berangkat menuju lapangan. Awalnya perjalanan berjalan lancar, namun saat saya tiba di Kalimalang, jalanan mulai macet parah. Padahal, saya sudah memperkirakan waktu dengan baik, tetapi tetap saja harus menghadapi kemacetan yang tak terhindarkan. Untungnya, saat tiba di lapangan, acara latihan belum dimulai, jadi saya masih bisa sedikit bersantai sebelum latihan dimulai.

Singkat cerita, latihan pagi berjalan dengan baik meskipun cukup melelahkan. Meski merasa capek, hal itu tidak menyurutkan niat saya untuk tetap pergi ke kantor, karena sudah menjadi tanggung jawab saya untuk masuk siang sesuai kesepakatan dengan Mas Ridwan, Mas Andes, dan Mang Fandi. Saya percaya bahwa ini juga melatih rasa tanggung jawab saya untuk menepati janji meskipun kondisi fisik mungkin terasa lelah.

Awalnya, saya berencana langsung menuju kantor tanpa pulang terlebih dahulu. Namun, setelah melihat kondisi saya yang kotor dan sedikit bau akibat keringat setelah latihan, saya memutuskan untuk pulang sebentar agar bisa bersih-bersih. Selain itu, saya juga perlu mencetak surat dispensasi yang akan saya berikan ke Mang Fandi.

Sesampainya di rumah, saya segera mandi dan bersiap-siap menuju kantor. Namun, ada sedikit kendala—surat dispensasi yang saya cetak agak berantakan karena saya lupa mengecek ulang sebelum memfotokopinya. Meskipun begitu, saya tetap membawanya ke kantor.

Ketika sampai di kantor, saya langsung memberikan surat dispensasi tersebut ke Mang Fandi. Beruntung, saat itu jam istirahat, jadi saya bisa sejenak beristirahat sebelum melanjutkan aktivitas. Setelah itu, saya melanjutkan tugas-tugas yang harus diselesaikan hari ini, seperti mengikuti ujian akhir di Dicoding dan mengisi sertifikatnya, serta beberapa pembelajaran lain yang harus saya selesaikan.

Walaupun hari ini terasa melelahkan, saya merasa pengalaman ini memberikan banyak pelajaran berharga, terutama tentang tanggung jawab. Melalui latihan pagi dan tugas PKL di PT Excellent, saya semakin sadar bahwa tanggung jawab adalah salah satu kunci penting untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Apa yang saya alami hari ini mungkin belum seberapa dibandingkan dengan perjuangan orang tua saya yang selalu berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan saya dan adik saya. Saya hanya bisa berharap, segala lelah yang saya rasakan hari ini akan terbayar suatu hari nanti dengan kesuksesan yang bisa membahagiakan mereka.

Hari ini tidak hanya mengajarkan saya tentang tanggung jawab, tetapi juga tentang komitmen untuk terus belajar dan bekerja keras, bahkan di tengah tantangan yang ada. Semoga ke depan, saya bisa terus menjaga semangat ini, karena saya yakin, setiap langkah yang saya ambil sekarang akan membawa saya lebih dekat pada mimpi-mimpi saya di masa depan.

Komentar