Pada hari ke-79 ini, Anda kembali mendalami Docker dari dasar untuk memahami lebih dalam konsep, fungsi, dan perintah-perintah dasarnya. Mempelajari ulang Docker akan sangat membantu, terutama jika nantinya Anda membutuhkan referensi cepat tentang command-command Docker yang sering digunakan.
Apa Itu Docker?
Docker adalah platform open-source yang memungkinkan pengembang untuk mengotomatiskan penyebaran aplikasi dalam bentuk "container." Container adalah lingkungan yang ringan dan portabel, berisi semua yang diperlukan aplikasi agar bisa berjalan dari kode hingga library dan dependensi lainnya. Berbeda dengan virtual machine (VM) yang membutuhkan sistem operasi terpisah, Docker container berbagi kernel OS yang sama, menjadikannya lebih cepat dan efisien.
Mengapa Menggunakan Docker?
Docker memungkinkan pengembang untuk membangun, mengemas, dan menjalankan aplikasi di lingkungan yang konsisten, tidak tergantung pada OS atau pengaturan lainnya. Beberapa alasan utama menggunakan Docker antara lain:
- Konsistensi Lingkungan: Docker memastikan aplikasi berjalan dengan cara yang sama di berbagai lingkungan (local, testing, dan production).
- Pengembangan Cepat dan Mudah: Dengan Docker, Anda dapat membangun dan menguji aplikasi dengan cepat.
- Efisiensi dan Isolasi: Docker container berjalan secara terisolasi dan lebih ringan dibanding VM karena berbagi kernel OS.
- Portabilitas Tinggi: Anda bisa memindahkan aplikasi dari satu lingkungan ke lingkungan lain tanpa khawatir akan masalah kompatibilitas.
Perintah Dasar Docker
Berikut adalah beberapa perintah Docker dasar yang akan berguna dalam berbagai tahap pengembangan dan manajemen container:
docker --version
Untuk memastikan Docker sudah terinstall dan melihat versi Docker yang terpasang.docker pull [image-name]
Digunakan untuk mendownload image dari Docker Hub. Misalnya,docker pull nginx
akan mengunduh image Nginx.docker images
Menampilkan daftar semua image yang ada di sistem.docker run [image-name]
Memulai container baru dari image yang ditentukan. Tambahkan-d
agar container berjalan di background dan-p
untuk port mapping, contohnyadocker run -d -p 80:80 nginx
.docker ps
Melihat daftar container yang sedang berjalan. Gunakandocker ps -a
untuk melihat semua container, termasuk yang sudah berhenti.docker stop [container-id]
Menghentikan container yang sedang berjalan. Anda dapat melihatcontainer-id
dengan perintahdocker ps
.docker rm [container-id]
Menghapus container yang sudah berhenti dari daftar container di sistem.docker rmi [image-name]
Menghapus image dari sistem. Pastikan tidak ada container yang menggunakan image tersebut.docker exec -it [container-id] /bin/bash
Memasuki shell container secara interaktif untuk menjalankan perintah langsung di dalamnya.docker-compose up
Jika menggunakan Docker Compose, perintah ini akan menjalankan semua container yang didefinisikan di dalam filedocker-compose.yml
.
Mengetahui dan menguasai command ini akan memberikan Anda fondasi yang kuat untuk bekerja dengan Docker dan menjadi lebih produktif dalam pengembangan aplikasi berkelanjutan di dunia DevOps. Anda bisa kembali pada tulisan ini untuk mengingatkan perintah-perintah dasar tersebut kapan saja dibutuhkan.
Komentar
Posting Komentar